Salah satu sifat lelaki yang sholeh adalah pencemburu. Karena hal itu mengisyaratkan adanya
perasaan cinta. Islam memuji lelaki yang memiliki rasa cemburu dan mencela
orang yang tidak memilikinya.
Selain menganjurkan rasa cemburu, Islam juga memberikan
batas-batasnya. Yang mana bila batas-batas ini dilanggar, rusaklah kebahagian
rumah tangga. Suami yang sholeh harus mampu memahami hal ini, agar dapat
mewujudkan kehidupan Yang sakinah, mawadhah, dan rahmah. seperti dalam sabda
rasulullah saw dari Abu Hurairah :
" Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu,
Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan
yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari). Dari
Ibnu Mas'ud ra. Berkata, sa'd bin Ubadah berkata, " Kalau ketahuan ada
seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang
sebagai sangsinya." Bersabda
rasulillah saw. : " Herankah kalian dengan cemburunya Sa'ad itu ?,
ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu
karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan
maupun sembunyi-sembunyi " (HR. Bukhari)
Memang haruslah demikian agar seorang mukmin mempunya sifat
dan berperangai ilahiyah dan nabawiyah ini. Adapun orang yang tidak mempunyai
rasa cemburu, dia tidak dapat menjaga kehormatan Istrinya/ Suaminya. Ia acuh
tak acuh Ketika mendapatkan istrinya bersolek dan memakai parfum ketika akan
pergi ketempat umum, memamerkan rambutnya, memperlihatkan tubuhnya/ auratnya,
dan berbicara dengan dibuat-buat agar menarik perhatian.
Perbuatan seperti itu adalah perbuatan tercela sebagai mana
dalam Sabda Rasulillah saw : " Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga
: orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts ( Orang yang tidak mempunyai
rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki- laki." ( HR. Nasai dan
Hakim).