Tuesday, February 14, 2012

Masa Pacaran Seumur Hidup



Saat kelas 5 pernah membawa pulang suatu resep pernikahan bahagia sebagai berikut : 

Ambil secangkir cinta, 2 cangkir kesetiaan, 3 cangkir pengampunan, 4 liter iman, 150 l tawa, masing-masing 5 gram kelembutan, kebaikan dan pengertian, serta persahabatan dan harapan secukupnya. 

Cara membuatnya : ambilah cinta dan kesetiaan dan aduklah secara merata dengan 
iman; campurkan dengan kelembutan, kebaikan, dan pengertian. Tambahkan 
persahabatan dan harapan. Taburkan banyak tawa. Pangganglah dengan sinar 
matahari, lalu bungkus secara teratur dengan banyak pelukan. Sajikan bersama 
dengan pertolongan-pertolongan yang murah hati setiap hari.

Dari resep di atas, nampak jelas bahwa resep pernikahan bahagia diawali dengan inisiatif untuk melakukan tindakan aktif. 

Berikut beberapa langkah tindakan tersebut : 
Manjakan satu sama lain. Cari hal-hal yang memudahkan pasangan Anda dan jadikan kehidupan serta pernikahan Anda lebih bahagia. Mungkin sepertinya yang dilakukan bukan 
suatu hal yang ‘besar’, tapi dapat membuat banyak perbedaan.Ungkapkan 
penghargaan. 

Bila pasangan Anda melakukan apapun yang sedikit mempermudah 
perjalanan hidup Anda, ucapkan ‘terima kasih’ yang tulus, karena hal ini 
penting. Kalau Anda mengharapkan pasangan Anda melakukan sesuatu karena itu 
adalah ‘kewajiban’ atau ‘hal yang lumrah/wajar untuk dilakukan’, besar 
kemungkinannya bahwa hal itu akan dilakukan dengan enggan, kurang baik, atau 
malah tidak dilakukan sama sekali. 

Jika Anda mengungkapkan penghargaan, hasilnya 
akan jauh lebih baik.Ketahui saat harus meminta maaf. Banyak sekali suami dan 
istri bertindak sangat kurang dewasa (kalau tidak mau disebut dengan 
‘kekanak-kanakan’) saat mereka menghadapi rintangan dalam hubungan (konflik), 
dan ‘keangkuhan’ dan ‘keras kepala’ menjadi penghalang yang serius dalam 
kedamaian dan kelanggengan hubungan mereka. 

Saat terjadi konflik (siapapun yang memulai lebih dulu), maka bila ada yang memulai tindakan maaf lebih dulu tidak saja akan mempertahankan pernikahan, tetapi juga akan mengembangkan pernikahan dalam suasana cinta dan pengertian.Sediakan waktu keluar. Waktu bagi satu sama lain adalah hal yang penting, di manapun Anda melewatkannya. 

Aturlah secara teratur waktu untuk berjalan-jalan bersama. Jalan-jalan santai akan membuka peluang bagi percakapan yang bijaksana, dan mebawa dampak besar bagi pernikahan Anda. Yakinkan pasangan Anda bahwa ia adalah penting bagi Anda, khususnya bila Anda saling menatap mata saat berbicara.

Kembangkan rasa humor. Dalam dunia yang serba sibuk, penuh tekanan, salah satu cara yang paling efektif untuk mempertahankan romansa hidup dan hubungan tetap terbuka, penuh kasih, dan perhatian adalah rasa humor. 

Ketahuilah bahwa setiap pemberian akan sangat berarti. Sekalipun bukan ulang tahun, atau tidak ada peristiwa khusus untuk dirayakan, hadiah-hadiah kecil sangatlah berarti, bahkan sekalipun pemberian itu kurang disukai. Jangan terpaku pada benda yang diberikan, tapi hargailah usaha pemberiannya, yang merupakan perwujudan dari kasih yang tulus. 

Sekalipun benda yang diberikan itu kurang disukai, sesekali (terutama saat sedang berdua) 
kenakanlah, untuk menyatakan bahwa Anda menghargai pemberian pasangan Anda. Dari 
waktu ke waktu, pemberian ‘sederhana’ seperti kartu ucapan, surat cinta yang 
ditulis tangan, menunjukkan pengabdian pasangan Anda. Harganya memang ‘murah’, 
tapi nilainya luar biasa … 

Kalau kita perhatikan, memang sepertinya membutuhkan 
banyak waktu, kreativitas, tenaga dan biaya untuk mempertahankan pernikahan. 
Tapi jelas lebih ‘murah’ daripada harus memperbaiki pernikahan yang retak.